Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label pria gay

Adsense

Sopir truck si pencuri hati (part 1)

Jadi ceritanya begini.... Kebetulan aku tinggal di sebuah desa, yang tepat berada di jalan lintas antar provinsi. Setiap hari ada ratusan kendaraan yang berlalu lalang di jalan tersebut. Mulai dari mobil pribadi, bus antar kota atau pun mobil truck besar, yang datang dari berbagai daerah. Rumah ku tepat berada di pinggiran jalan, dan kebetulan juga sudah sejak lama kedua orangtua ku membuka usaha warung makanan cepat saji. Sehingga banyak sekali para sopir bus atau pun truck yang mampir sekedar untuk makan di warung kami. Aku merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak pertama ku perempuan, sekarang sudah menikah dan sudah tinggal di rumahnya sendiri. Adik ku seorang laki-laki yang masih sekolah di bangku SMA. Sedangkan aku sendiri, sudah berusia 20 tahun dan saat aku sedang kuliah. Kebetulan kampus tempat aku kuliah, agak berada cukup jauh di kota. Karena itu, aku terpaksa tinggal di sebuah kost di kota tempat aku kuliah tersebut. Dan hanya sekali seminggu aku pulang ke rumah, ya

My Sugar Daddy (part 4)

Sebagai laki-laki normal, dan juga masih cukup muda. Aku memang selalu berusaha untuk tampil menarik. Terutama saat aku berada di kampus. Aku ingin menjalani kehidupan ini sebagaimana layaknya seorang pemuda yang baru tumbuh dewasa. Punya teman-teman yang asyik, punya tempat nongkrong yang gaul, dan tentunya aku juga ingin punya seorang kekasih. Dan karena itulah, aku akhirnya bertemu dan berkenalan dengan seorang cewek cantik. Namanya Andita. Dia seorang gadis yang juga kuliah di kampus yang sama dengan ku, hanya saja kami berada di jurusan yang berbeda. Aku yang mulanya mencoba mendekati Andita dan mengajaknya berkenalan. Karena sejak pertama kali melihatnya, aku sudah tertarik dengan wajahnya yang cantik. Semakin mengenal Andita, aku semakin menyukainya. Dia ternyata gadis yang baik, ramah dan juga pintar. Aku merasa Andita adalah gadis yang tepat untuk aku jadikan seorang kekasih. Aku jatuh cinta pada Andita. Meski pun aku baru mengenalnya. Karena itu, aku pun berusaha untuk mendek

My sugar daddy (part 3)

Om Prass pun melanjutkan ceritanya. Aku berusaha untuk mendengarkannya dengan serius, meski pun aku masih merasa sangat kaget akan pengakuan om Prass tersebut. "sebelum menikah, saya memang sempat pacaran dengan seorang laki-laki. Namanya Jaka. Ia adalah cinta pertama sekaligus pacar pertama saya. Jaka seorang laki-laki yang sangat tampan. Dia juga laki-laki yang baik. Meski ia hanya berasal dari keluarga yang sederhana..." "saya dan Jaka saling mencintai. Kamu pacaran juga cukup lama. Sudah bertahun-tahun. Kami pacaran sejak kami sama-sama mulai kuliah. Hingga kami kemudian sama-sama lulus kuliah, dan mulai bekerja di bidang kami masing-masing." "Jaka bekerja di sebuah perusahaan swasta, sementara saya harus melanjutkan usaha keluarga saya. Namun begitu, kami tetap menjalin hubungan, meski pun kami jadi jarang bertemu. Tapi cinta kami tetep utuh. Semua terasa begitu sempurna.." "aku sangat mencintai Jaka, begitu juga sebaliknya.  Kami berjanji, akan

My sugar daddy (part 2)

Sore itu, om Prass membawa aku ke sebuah toko pakaian yang cukup besar. Aku diminta untuk memilih beberapa pakaian yang cocok dengan ku. Meski dengan perasaan yang masih penuh tanda tanya, aku mencoba menuruti keinginan om Prass tersebut. Aku mengambil beberapa pakaian yang menurutku harganya tidak terlalu mahal. Aku tidak ingin om Prass mengira kalau aku memanfaatkan kesempatan tersebut, untuk aku bisa mendapatkan pakaian yang mewah dan berkelas. "yakin cuma ini?" tanya om Prass, ketika aku telah selesai mengambil beberapa pakaian yang aku suka. "iya, om.." balasku singkat. "ya udah.. mari kita ke kasir.." ajak om Prass kemudian. Aku pun mengikuti langkah om Prass menuju kasir, tanpa banyak tanya lagi. Setelah membayar semua belanjaan ku tersebut, om Prass segera mengajak aku keluar dari toko tersebut. "sekarang kita cari apartemen ya.." ucap om Prass, saat kami sudah berada di dalam mobil. "tapi, om.." ucap sedikit tersendat. "ap

Nasib seorang pedagang sayur keliling (part 4)

Sebenarnya aku enggan untuk melanjutkan kisah ini. Bukan apa-apa. Akhirnya dari kisah ini, sungguh membuat aku merasa tidak nyaman. Tapi karena banyaknya, permintaan untuk terus melanjutkan kisah ini, aku dengan sangat terpaksa harus menceritakannya sampai tuntas. Dan beginilah kisah ku ini berlanjut.... **** Beberapa tahun berlalu, aku dan Bima masih terus menjalin hubungan, meski hanya dalam diam. Kini, anak ku pun sudah mulai tumbuh besar. Sudah sebelas tahun usianya sekarang. Ia juga tumbuh menjadi anak yang cerdas. Hubungan ku dan Bima selama ini juga berjalan dengan baik. Kami selalu berusaha untuk saling menjaga cinta kami, dan tetap berhati-hati saat kami menghabiskan waktu berdua. Aku sudah kembali berjualan sayuran seperti biasa. Bima juga terus bekerja di tempatnya bekerja selama ini. Kami juga sama-sama merawat anak ku, dengan baik. Ia tak pernah kekurangan kasih sayang dari kami berdua. Aku merasa bahagia menjalani itu semua. Aku merasa utuh. Aku tidak butuh apa-apa lagi,

Cinta untuk Shapta (part 2)

Waktu terus berlalu, Shapta sudah mulai kuliah sekarang. Dia tetap bisa bekerja paroh waktu di kantor. Terutama karena hal tersebut aku yang memintanya. Aku ingin yang terbaik buat Shapta. Aku ingin ia mendapatkan hidup yang layak. Aku ingin ia merasa terkesan dengan ku. Aku ingin ia dapat merasakan betapa aku sangat menyayanginya. Hingga pada suatu kesempatan, aku sengaja mengajak Shapta berliburan ke sebuah pantai nan indah. Kami menginap di sebuah hotel, tak jauh dari pantai tersebut. Aku sengaja hanya menyewa satu kamar untuk kami berdua, agar aku bisa selalu dekat dengan Shapta. Aku pun mencoba memberanikan diri, untuk mengungkapkan perasaan ku padanya. Aku sudah tidak sanggup lagi menahan semua itu. Aku terlalu mencintai Shapta. Dan keinginan untuk bisa memilikinya tumbuh semakin besar di dalam hati ku. "aku ingin mengatakan sesuatu sama kamu, Shapta." ucapku memulai pembicaraan, saat itu kami sedang berada di dalam kamar hotel. "ada apa, pak?" tanya Shapta, &

Cinta untuk Shapta (part 1)

Nama ku Dody. Aku merupakan seorang manager di sebuah perusahaan kecil di kota tempat aku tinggal. Sebuah perusahaan perangkat lunak, yang aku kelola bersama beberapa orang teman. Dulu, aku pernah menikah, saat itu usia ku masih 27 tahun. Aku menikah dengan seorang gadis yang diperkenalkan oleh orangtua ku. Aku menikah bukan karena dasar cinta. Aku menikah hanya untuk mendapatkan sebuah status, dan juga untuk menutupi jati diri ku yang sebenarnya. Sejak SMA, aku sudah menyadari kalau aku ini berbeda. Aku lebih punya ketertarikan pada sosok laki-laki dari pada kepada perempuan. Aku menyadari kalau aku bukanlah seperti kebanyakan laki-laki pada umumnya. Awalnya aku coba menepis hal tersebut. Aku berusaha keras, untuk bisa punya rasa ketertarikan pada perempuan. Aku bahkan beberapa kali mencoba berpacaran dengan perempuan, meski pun aku tidak mencintai mereka. Namun tetap saja, aku lebih suka mengkhayalkan sosok laki-laki dalam hidup ku. Hingga pada akhirnya, aku pun menyerah. Aku tidak l

Adik Tiri ku, kekasih Ku (part 2)

Fikri Semenjak mengenal dan dekat dengan Bayu, adik tiriku itu, sekarang beberapa kebiasaanku berubah. Aku yang dulunya tidak begitu suka membaca, sekarang jadi sering menghabiskan waktu dengan membaca, terutama membaca hasil karya Bayu.   Aku yang dulunya sangat jarang berolahraga, sekarang bahkan aku jadi ikut-ikutan suka fitness bersama Bayu. Dan aku menyukai semua aktivitas baruku itu. Aku memang baru mulai nge-gym, jadi postur tubuhku belum benar-benar terbentuk. "kamu baru nge-gym sebulan, Fik. Tapi hasilnya udah lumayan, loh..." ujar Bayu suatu hari di tempat gym langganan kami. Aku hanya tersenyum mendengar kalimat Bayu barusan. Sejujurnya hatiku memang terasa tersanjung mendengarnya. Tapi aku tetap berusaha bersikap biasa saja. Biar bagaimana pun Bayu belum saatnya tahu, tentang perasaanku padanya. Aku masih belum mau merusak kedekatan kami saat ini. Setahun lebih kami bersama, rasanya semua itu sangat indah bagiku. Bayu bukan hanya sekedar adik tiri bag

Iklan google