Langsung ke konten utama

Postingan

Adsense

Muridku tampan muridku sayang part 3

 Part 3 Chandra akhirnya benar-benar pergi. Ia pun menikah dengan gadis pilihan orangtua nya. Dan aku hanya bisa menangisi kepergiannya. Aku sudah terlanjur dalam mencintai Chandra. Hingga aku merasa sulit untuk bisa melupakannya begitu saja. Tapi Chandra tidak mungkin kembali lagi. Ia sudah punya dunianya sendiri sekarang. Dan aku tak berhak untuk sekedar mengharapkannya lagi. Karena itu aku pun belajar untuk bisa melupakannya. Aku belajar untuk terbiasa hidup tanpa dirinya lagi. Mungkin segala kenangan indah ku bersama Chandra tidak akan bisa hilang dari ingantan ku. Tapi setidaknya aku tidak akan lagi memupuk harapan ku tentangnya. Karena semua kisah ku bersama Chandra kini telah berakhir. Saat ini, aku sedang berusaha untuk mengumpulkan puing-puing semangat ku yang sempat berantakan karena terlalu berharap pada Chandra. Aku sedang berusaha menata hatiku, agar aku tetap bisa melanjutkan hidup ini meski tanpa Chandra lagi. Memang tidak mudah bagi ku, tapi aku harus bisa. **** Waktu p

Surat Cinta untuk Juna..

Teruntuk Arjuna Nicholas Ananda ... Dimana pun kamu berada saat ini, aku harap kamu masih ingat dengan ku. Mungkin pertemuan kita memang singkat. Namun pertemuan singkat itu telah mampu menumbuhkan rasa yang sangat besar di hatiku. Aku tidak tahu dari mana semua ini berawal. Entah sejak pertama kali aku melihat kamu, entah sejak kita sering menghabiskan waktu bersama. Namun yang pasti, kehadiran mu telah membelenggu jiwa ku yang rapuh. Aku tahu ini salah. Aku tahu ini tidak seharusnya terjadi. Aku tahu ini tidak pantas. Namun aku hanya manusia biasa. Aku bukan malaikat, yang mampu mencegah semua rasa ini. Kehadiran mu menghiasi hari-hari ku, sungguh telah membuat aku terlena. Aku terbuai dalam lautan cinta yang tumbuh subur di hatiku, untuk mu. Ya... hanya untuk mu. Maafkan aku untuk semua ini. Maafkan aku karena sudah terlanjur jatuh cinta padamu. Maafkan aku karena selalu menyebut mu dalam do'a ku. Aku mengungkapkan ini semua, bukan karena aku berharap, kamu akan membalas perasaa

Arjuna si penakluk cinta 2

Aku dan Arjuna akhirnya terpisah oleh jarak dan waktu. Namun seperti janjiku pada Juna, aku pun rutin mengunjunginya setiap malam minggu di kota. Hubungan kami masih terus berlanjut. Kami masih bisa menikmati kebersamaan kami, meski hanya sekali seminggu. Dan sebenarnya hal itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kami tetap bahagia. Tapi ternyata kebahagiaan itu tidak bisa bertahan lama. Kenyataan dan kodrat membuat kami harus berada dalam sebuah dilema. Antara bertahan dengan cinta kami, dengan mengorbankan banyak hal. Atau membiarkan takdir memisahkan cinta kami, meski kami harus terluka karenanya. Berawal dari keinginan orangtua dan keluarga besarku, yang menginginkan aku untuk segera menikah. Aku tak kuasa menolak. Aku tak punya alasan yang masuk akal untuk menolak. Sebagai laki-laki yang sudah cukup berumur, dan juga sudah punya pekerjaan yang tetap, aku memang dituntut untuk segera punya pasangan hidup. Aku pun mencoba menceritakan hal tersebut kepada Juna. Dan tentu saja Juna t

Arjuna si penakluk cinta

Namanya Arjuna, aku biasa memanggilnya Juna. Aku baru mengenal Juna beberapa hari yang lalu. Namun dia telah mampu memikat hati ku. Wajahnya yang tampan, dengan senyumnya yang manis di tambah pula dengan postur tubuhnya yang cukup atletis, telah mampu menggugah hatiku. Juna adalah seorang mahasiswa KKN. Ia dan rombongannya datang beberapa hari yang lalu di desa ku. Aku memang bekerja sebagai salah seorang staff di kantor desa, karena itu aku turut menyambut kedatangan Juna dan rombongannya. Dan saat itulah aku berkenalan secara formal dengan Juna. Mahasiswa KKN memang selalu datang setiap tahun di desa kami. Namun selama ini belum pernah seorang mahasiswa KKN pun yang mampu memikat hatiku seperti halnya Juna. Selain tampan dan atletis, Juna juga sangat ramah. Karena itu juga kami jadi lebih cepat akrab. Ada enam belas orang mahasiswa KKN yang datang ke desa kami tahun ini. Tujuh orang laki-laki dan sembilan orang lainnya perempuan. Mahasiswa laki-lakinya memang kami tempatkan untuk tin

Dilema cinta si penjaga toko

Setelah lulus SMA, aku pun memutuskan untuk pergi merantau ke kota. Aku tidak bisa kuliah, karena kedua orangtuaku tidak mampu membiayainya. Mengingat mereka hanyalah petani biasa, dan juga kedua adik-adik ku masih butuh biaya banyak untuk sekolah mereka. Karena itulah aku memutuskan untuk pergi merantau. Selain untuk mencari pengalaman, aku juga ingin sekali mendapatkan pekerjaan di kota, agar aku bisa membantu kedua orangtua ku. Di kota aku punya seorang kenalan, yang aku kenal melalui media sosial. Namanya mas Dion. Kami sudah sering mengobrol melalui telepon. Mas Dion lah sebenarnya yang mengajak aku untuk datang ke kota. Kebetulan mas Dion memang tinggal sendirian di kota. Ia juga seorang perantau. Mas Dion bekerja sebagai seorang office boy di sebuah gedung perkantoran. Ia bekerja sebagai OB sudah hampir enam tahun. Mas Dion tinggal sendiri di sebuah kamar kost. Sesampai di kota, aku langsung menuju tempat kost mas Dion, sesuai dengan alamat yang telah ia berikan pada ku. "G

Muridku ganteng, muridku sayang.

Sebagai seorang guru, aku memang di tuntut untuk bisa menjadi contoh bagi orang lain, terutama bagi murid-murid ku. Aku di tuntut menjadi seseorang yang hampir tidak pernah melakukan kesalahan. Dan tentu saja, tidak mudah untuk melakukan hal tersebut. Karena aku hanya manusia biasa. Namun terlepas dari itu semua. Aku juga punya kehidupan pribadi. Aku juga harus menjalani kehidupan pribadi ku sebagai seorang manusia biasa. Aku menjadi seorang guru sudah hampir tiga tahun lamanya, setidaknya sejak aku lulus kuliah. Aku memang kuliah jurusan pendidikan, karena sejak dulu aku memang bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Karena itulah, setelah mendapat gelar S1 ku, aku pun mengirim lamaran ke beberapa sekolah sesuai dengan jurusan kuliah ku. Hingga akhirnya aku di terima di sebuah sekolah menengah atas, sebagai seorang guru olahraga. Tentu saja aku masih seorang guru honorer, dengan gaji yang pas-pasan. Aku kost di sebuah rumah kost, tak jauh dari sekolah tempat aku mengajar. Setidaknya

Iklan google