Teruntuk Arjuna Nicholas Ananda ...
Dimana pun kamu berada saat ini, aku harap kamu masih ingat dengan ku.
Mungkin pertemuan kita memang singkat. Namun pertemuan singkat itu telah mampu menumbuhkan rasa yang sangat besar di hatiku.
Aku tidak tahu dari mana semua ini berawal. Entah sejak pertama kali aku melihat kamu, entah sejak kita sering menghabiskan waktu bersama. Namun yang pasti, kehadiran mu telah membelenggu jiwa ku yang rapuh.
Aku tahu ini salah. Aku tahu ini tidak seharusnya terjadi. Aku tahu ini tidak pantas. Namun aku hanya manusia biasa. Aku bukan malaikat, yang mampu mencegah semua rasa ini.
Kehadiran mu menghiasi hari-hari ku, sungguh telah membuat aku terlena. Aku terbuai dalam lautan cinta yang tumbuh subur di hatiku, untuk mu. Ya... hanya untuk mu.
Maafkan aku untuk semua ini. Maafkan aku karena sudah terlanjur jatuh cinta padamu. Maafkan aku karena selalu menyebut mu dalam do'a ku.
Aku mengungkapkan ini semua, bukan karena aku berharap, kamu akan membalas perasaaan ku padamu. Sama sekali tidak, Jun!
Aku mengatakan ini, hanya agar ingin kamu tahu, kalau aku sangat menyayangi kamu. Aku sangat mencintai kamu, Jun. Meski jauh di dasar lubuk hati ku harus mengakui, bahwa tidak ada satu alasan pun bagi mu, untuk bisa menerima semua ini.
Kini setelah kamu tahu semuanya, kamu boleh membenci ku, Jun. Kamu boleh memandang ku dengan jijik. Aku memang pantas untuk di benci. Aku memang pantas untuk dihindari, di pandang jijik dan kotor.
Aku tidak pernah menginginkan rasa ini hadir. Tidak pernah sama sekali. Tapi sekali lagi, aku hanya manusia bodoh, yang mudah terlena oleh kesederhanaan mu.
Saat ini hanya satu yang aku pinta dari mu, Jun. Tolong.. jangan kamu ceritakan semua ini kepada siapa pun. Cukuplah semua ini hanya menjadi rahasia diantara kita berdua.
Setelah ini, kamu boleh tak mengenalku, dan menganggap aku tak pernah ada. Aku juga tidak akan pernah mengganggu kamu lagi. Aku akan belajar untuk melupakan kamu, Jun.
Dan aku harap, semoga kamu bisa menjaga rahasia ini selamanya...
Aku selalu berdo'a untuk kamu, Jun. Semoga kamu selalu bahagia. Semoga kamu selalu baik-baik saja.
Kamu berhak untuk membenci ku, Jun. Karena orang-orang seperti ku memang selalu dipandang rendah. Orang-orang seperti ku memang tidak seharusnya ada.
Aku menyadari, kalau aku memang tidak pantas untuk mencintai seorang laki-laki sempurna seperti kamu, Jun. Tapi... izinkan selamanya nama mu di hatiku, dan biarkan selamanya aku begini.
Karena satu-satunya yang membuat aku bahagia saat ini, hanya dengan mengingat mu, Jun.
Dan jika itu pun adalah sebuah kesalahan, maka biarkan aku hidup dalam kesalahan tersebut.
Aku tahu dan aku menyadari sekali, kalau kamu tidak akan pernah peduli akan hal itu.
Saat ini, kamu mungkin sudah membenci ku, saat ini, kamu mungkin sudah memandang ku dengan jijik. Tapi aku tak peduli, Jun. Aku siap menanggung semua resikonya.
Cinta ku padamu memang sebuah kesalahan, tapi mengenal mu adalah sebuah anugerah bagi ku. Dan aku sangat berterima kasih, karena kamu telah memberi aku kesempatan untuk bisa mengenal kamu.
Sekali lagi, maafkan aku, Jun. Maafkan aku untuk semuanya..
Mungkin setelah ini, aku tidak akan pernah lagi menghubungi kamu, aku tidak akan pernah lagi mengganggu hidupmu.
Kecuali jika kamu juga punya harapan yang sama dengan ku.
*****
Arjuna si penakluk cinta 2
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih