Langsung ke konten utama

Postingan

Adsense

7 faktor penyebab seseorang menjadi g4y! Benarkah? Mari kita simak!

Menjadi gay bukanlah sebuah pilihan hidup. Bagi sebagian kaum gay, menjadi seorang gay atau homoseksual, merupakan sebuah penyakit. Mereka tidak siap, hidup dengan orientasi seks yang menyimpang tersebut. Namun tidak sedikit juga, pria gay yang bisa menerima keadaan dirinya sebagai seorang pria homo. Ada banyak faktor penyebab dan alasan mengapa seseorang bisa menjadi gay. Faktor-faktor tersebut, bisa saja ada pada diri seorang gay, namun tak sedikit juga pria gay yang tidak menyadarinya. Tidak ada kesepakatan pasti yang diyakini peneliti dalam menentukan penyebab seseorang menjadi seorang gay atau homoseksual. Peneliti umumnya percaya bahwa orientasi seksual seseorang ditentukan dari kombinasi berbagai faktor, antara lain lingkungan, budaya, emosional, hormonal dan biologis. Maka setiap orang yang menjadi homoseksual pasti dipengaruhi oleh latar belakang yang berbeda. ( dikutip dari halaman halodoc.com). Namun kali ini saya akan coba bahas tentang 7 faktor penyebab dan alasan mengapa

Aku digoda seorang satpam kompleks

Hampir seminggu aku terlunta-lunta di jalanan kota besar ini. Aku tidak tahu lagi harus kemana. Langkahku goyah, tubuhku terasa lemas tak berdaya. Perutku melilit menahan lapar, sudah lebih dari dua hari aku tidak dapat makan dengan normal. Sudah dua hari ini, aku hanya makan sisa-sisa makanan yang aku pungut dari tong sampah. Berkali-kali aku menarik napas berat, tubuhku terasa gerah dan kotor. Sudah seminggu juga, aku tidak bisa merasakan nikmatnya mandi dengan sempurna. Seminggu ini aku hanya mandi dengan air hujan, yang turun baru dua kali selama seminggu ini.   Aku duduk di sebuah bangku yang ada di depan gerbang sebuah perumahan elit. Kakiku terasa lelah melangkah. Sudah seminggu aku melangkah berkeliling kota ini, melangkah tanpa tujuan yang jelas. Saat lelah, biasanya aku beristirahat di halte bus atau pun di teras-teras ruko yang tertutup. Malam hari aku biasanya tidur di bangku-bangku taman. Pikiranku menerawang lagi, mengingat semua kejadian yang menimpa hidupku akhir-akhir

Berikut 13 ciri-ciri pria gay! Siapa tahu, salah satunya ada pada cowok impianmu!

Secara umum kita tidak bisa membedakan, antara pria yang bukan gay dengan pria yang gay. Karena memang sama-sama pria. Secara fisik, jelas mereka sama. Namun tentu saja, seorang pria gay, bisa kita lihat atau kita ketahui dengan beberapa ciri, yang mungkin tidak pernah kita sadari. Nah, kali ini, saya mencoba membahas tentang ciri-ciri pria gay. Ada 13 ciri pria gay, berdasarkan analisis saya sendiri. Ke-13 ciri ini, bukanlah sesuatu yang mutlak, karena masih banyak ciri-ciri lainnya, yang mungkin tidak termasuk dalam pembahasan ini. Namun yang jelas, seorang pria gay sudah pasti memiliki salah satu atau lebih dari ciri-ciri yang akan saya bahas berikut ini. Apa-apa saja ciri-cirinya, yuk kita simak satu persatu.   1. Lebih feminin atau melambai Tidak bisa dipungkiri, kebanyakan pria yang berpenampilan feminin atau sedikit melambai, adalah seorang gay. Meski tentu saja, tidak semua pria yang melambai itu adalah seorang gay. Dan tentu saja, tidak semua pria gay itu adalah pria yang femi

Aku dan abang iparku yang berbulu (balasan kisah dari Rafif, sang adik ipar)

Namaku Rafif. Aku seorang laki-laki yang sudah berusia 21 tahun saat ini. Aku kuliah di sebuah fakultas swasta. Aku mengambil jurusan teknologi dan informatika. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakak perempuanku sudah menikah dan sudah punya seorang anak perempuan. Kakakku menikah dengan seorang laki-laki yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. Karena belum mempunyai rumah sendiri, kakakku dan suaminya beserta sang anak, masih tinggal serumah dengan kami.   Rumah kami cukup besar untuk menampung kami semua. Dirumah ada ayah, Ibu, aku dan keluarga kecil kakakku. Kehidupan kami berjalan dengan baik. Secara ekonomi, kami juga tidak pernah merasa kekurangan. Demikian juga kakakku dan suaminya, kehidupan rumah tangganya terlihat harmonis. Abang iparku, namanya bang Abe, seorang laki-laki yang sangat tampan menurutku, tubuhnya atletis dan kekar. Dadanya ditumbuhi bulu-bulu halus yang tipis. Aku sering memperhatikannya dari kejauhan, saat bang Abe sering keluar kamar, dengan hanya bertel

Kisah cinta yang tak tersampaikan...

Namaku Farid. Saat ini aku sudah berusia 18 tahun. Aku sekolah di sebuah SMA favorit di kotaku. Aku tinggal di sebuah perumahan sederhana, bersama kedua orangtuaku dan juga dua orang adikku. Kehidupan kami cukup sederhana. Ayahku mempunyai sebuah usaha toko bangunan, yang berada cukup jauh dari rumah tempat kami tinggal. Ayah dan Ibuku setiap hari selalu berada di toko. Aku dan adik-adikku juga jarang di rumah, karena harus sekolah. Dan biasanya adik-adikku akan langsung ke toko sepulang sekolah. Aku sering sendirian di rumah, bahkan hingga malam. Karena terkadang, ayah, Ibu dan adik-adikku memang pulangnya malam. Aku tahu, aku 'sakit' sejak aku duduk di kelas satu SMA. Entah mengapa aku lebih menyukai laki-laki. Berawal dari rasa kagumku terhadap guru olahragaku di sekolah. Beliau memang tampan dan juga sangat atletis. Sosoknya benar-benar membuatku jatuh cinta padanya. Namun tentu saja, semua perasaan itu hanya bisa aku pendam. Biar bagaimana pun, beliau adalah guruku dan ju

Rahasia Simon

Simon adalah seorang mahasiswa baru di sebuah universitas swasta. Tiga bulan yang lalu Simon telah melepaskan seragam putih-abunya. Kemudian dengan nilai yang pas-pasan ia mencoba mendaftar ke beberapa universitas. Seminggu yang lalu ia dinyatakan lulus di salah satu universitas. Dan hari itu adalah hari pertama bagi Simon memasuki kampus barunya. Dengan perasaan canggung dan sedikit kikuk, Simon melangkah masuk melewati gerbang kampus. Meski masa orientasi mahasiswa baru sudah lewat beberapa hari yang lalu, tapi Simon tidak dapat mengikutinya karena dalam kondisi sakit. Setelah melewati gerbang kampus, Simon mengarahkan langkahnya menuju salah satu gedung yang ia yakin adalah pusat kantor dari kampus tersebut. Simon ingin mengurus beberapa hal disana. Namun sebelum langkahnya sepenuhnya terarah kesana, sebuah suara memaku langkahnya. "hei anak baru ya..?" suara itu berasal dari belakangnya, untuk itu Simon segera memutar tubuhnya. Di belakangnya telah berjalan dengan santai

Cowok normal teman kost-ku

Aku punya seorang teman kost. Ia baru saja pindah. Kebetulan sekali kami satu kampus. Jadi kami sering berangkat dan pulang kampus bareng. Namanya Herdi Saputra. Ia pindahan dari ibu kota. "saya ada masalah dengan teman-teman saya di sana. Orangtuaku memaksa saya untuk pindah kesini. Kata mereka, pergaulan saya disana terlalu bebas. Begitu jawaban Herdi ketika kutanya kenapa ia pindah ke kota kecil ini. Namun Herdi tidak menceritakan secara detail, masalah apa sebenarnya yang terjadi. Saya pun enggan untuk bertanya lebih lanjut. Lagi pula Herdi memang sedikit tertutup, jika menyangkut cerita pribadinya. Aku dan Herdi tinggal sekamar. Ranjang tempat kami tidur memang cukup luas. Di dalam kamar juga tersedia kamar mandi dan dapur kecil. Kamar kost itu memang cukup besar. Namun karena selama ini aku terbiasa sendiri, rasanya agak risih juga jika harus satu kamar dengan orang yang bahkan baru aku kenal. Tapi mau gimana lagi, ibu kost yang memintaku untuk sekamar dengan Herdi. Secara f

Iklan google