Langsung ke konten utama

Adsense

7 faktor penyebab seseorang menjadi g4y! Benarkah? Mari kita simak!

Menjadi gay bukanlah sebuah pilihan hidup. Bagi sebagian kaum gay, menjadi seorang gay atau homoseksual, merupakan sebuah penyakit. Mereka tidak siap, hidup dengan orientasi seks yang menyimpang tersebut. Namun tidak sedikit juga, pria gay yang bisa menerima keadaan dirinya sebagai seorang pria homo.

Gay dating | An open letter to single gay men - MambaOnline - Gay South  Africa online

Ada banyak faktor penyebab dan alasan mengapa seseorang bisa menjadi gay. Faktor-faktor tersebut, bisa saja ada pada diri seorang gay, namun tak sedikit juga pria gay yang tidak menyadarinya.

Tidak ada kesepakatan pasti yang diyakini peneliti dalam menentukan penyebab seseorang menjadi seorang gay atau homoseksual. Peneliti umumnya percaya bahwa orientasi seksual seseorang ditentukan dari kombinasi berbagai faktor, antara lain lingkungan, budaya, emosional, hormonal dan biologis. Maka setiap orang yang menjadi homoseksual pasti dipengaruhi oleh latar belakang yang berbeda. (dikutip dari halaman halodoc.com).

Namun kali ini saya akan coba bahas tentang 7 faktor penyebab dan alasan mengapa seseorang bisa menjadi gay atau homo. Faktor-faktor yang akan dibahas disini, bukanlah sesuatu yang mutlak, namun faktor-faktor tersebut, saya dapatkan langsung dari cerita dan pengalaman beberapa orang teman.

Saya tegaskan lagi, 7 faktor yang saya sampaikan disini adalah berdasarkan cerita dan pengalaman dari narasumber yang cukup terpercaya. Jadi silahkan teman-teman simpulkan sendiri.

Yuk mari, kita kupas satu persatu...


1. Punya riwayat pelecehan seksual

Yang pertama yang menyebabkan seseorang menjadi gay atau homo, ialah punya riwayat pelecehan seksual.

Banyak dari para kaum gay, yang punya riwayat pelecehan seksual. Hal ini terjadi biasanya ketika mereka masih kecil atau saat beranjak remaja.

Meski tidak semua pria yang mengalami pelecehan seksual, akan otomatis memiliki orientasi seks yang berbeda. Namun ada banyak pria gay, yang pernah mengalami pelecehan seksual saat mereka beranjak remaja.

Hal ini pernah diceritakan seorang pria gay, berdasarkan pengalaman hidupnya.


2. Tumbuh dalam keluarga yang kurang harmonis

Ada seorang teman, pernah bercerita bahwa ia sejak kecil tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis. Kedua orangtuanya sering bertengkar. Hingga ia tumbuh menjadi remaja yang labil.

Ia kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarganya, terutama dari sosok sang ayah. Sehinga ia sering merasa kagum kepada pria-pria dewasa yang ia temui dalam kehidupan sehari-harinya. Ia merasa sangat butuh perhatian dan kasih sayang dari sosok pria dewasa.

Rasa kagum itu, semakin lama semakin membuat ia mulai merasakan rasa suka yang sangat besar. Sehingga rasa ingin memiliki pria tersebut tumbuh begitu besar dihatinya.

Dan dalam usianya yang mulai remaja, fantasi seks-nya mulai tumbuh dan berkembang. Pria-pria dewasa yang ia kagumi tersebut, justru ia jadikan bahan untuk fantasi seks-nya. Dan hal itu terus berlangsung hingga ia dewasa.


3. Punya teman yang seorang gay

Tidak menutup kemungkinan, bahwa seseorang yang berteman dan bergaul dengan seorang pria gay, akan tertular untuk menjadi gay. Hal itu bisa saja terjadi, apa lagi teman gay-nya tersebut, sangat terbuka padanya. Dan bahkan terang-terangan membujuknya untuk mencoba.

Meski sangat sulit ditemui, ada seorang pria yang cukup terbuka tentang orientasi seks-nya kepada teman pria-nya. Namun hal ini sudah pasti pernah terjadi.

Hal ini disebut juga, sebagai pengaruh lingkungan pergaulan. Banyak pria gay, yang awalnya hanya coba-coba atau hanya karena diajakin teman, namun akhirnya menjadi terbiasa dan bahkan ketagihan. Karena orientasi seks seorang gay juga merupakan sebuah candu, yang terkadang sulit untuk dihilangkan.


4. Sering disakiti kaum hawa

Hal ini memang jarang terjadi. Tapi pernah seorang teman bercerita, bahwa ia akhirnya menjadi gay karena sudah terlalu sering disakiti dan dikhianati cewek.

Kepercayaannya kepada cewek memudar, karena terlalu sering disakiti. Kemudian ia pun merasakan sesuatu yang beda, ketika ia mencoba berhubungan dengan sesama pria.

Awalnya ia hanya ingin menumpahkan kekecewaannya terhadap kaum hawa tersebut, namun lama-kelamaan hal itu justru menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang akhirnya membuat ia ketagihan.


5. Faktor ekonomi

Pernah ada seorang teman berbagi pengalamannya, kenapa ia sampai menjadi seorang gay.

Alasannya cukup klasik, ia menjadi gay karena faktor ekonomi.

Suatu saat ia sangat membutuhkan uang, untuk sekedar bertahan hidup di perantauan. Berbagai usaha telah ia coba, namun tidak ada yang membuahkan hasil. Hingga akhirnya ia bertemu seseorang yang menawarkan uang yang banyak, dengan syarat tentu saja, ia harus mengikuti kemauan orang tersebut.

Karena memang lagi butuh uang, ia pun bersedia. Meski awalnya ia merasa risih dan tidak nyaman. Namun lama kelamaan, ia mulai terbiasa. Dan bahkan selanjutnya, ia dengan sengaja menjual diri kepada pria-pria gay yang membutuhkan tubuhnya.

Selain bisa menghasilkan uang, ia mengakui kalau ia juga mulai menikmati hal tersebut.

6. Bawaa lahir

Banyak pria gay yang tidak menyadari kalau ia ternyata seorang gay, hingga ia tumbuh remaja.

Entah mengapa, saat remaja, ia justru menyukai seorang pria. Bukan seorang perempuan sebagai mana seharusnya. Hal itu terjadi begitu saja, tanpa bisa ia cegah.

Rasa kagum dan keinginan untuk memiliki kekasih seorang pria tumbuh begitu saja.

Menurut para ahli, hal ini bisa terjadi di duga karena faktor hormonal. Pria yang memiliki kakak kandung laki-laki, meski mereka tidak dibesarkan bersama, mempunyai kemungkinan untuk menjadi seorang gay atau homo. Hal ini disebabkan oleh kelebihan hormon laki-laki yang bernama androgen saat janin masih dalam tahap pertumbuhan. Sementara penyebab lain ialah, karena pola asuh di masa kecil.

Terlepas dari apapun penyebabnya, banyak pria gay yang menjadi gay karena memang sudah menjadi bawaan sejak lahir.


7. Sering diperlakukan kasar ketika kecil

Banyak remaja laki-laki yang tumbuh menjadi tidak stabil, karena sering mendapat perlakuan buruk dari lingkungannya, baik itu dari keluarga maupun dari teman-teman sebayanya. Hal ini tentu saja, meninggalkan trauma yang dalam.

Merasa diperlakukan tidak adil, pria remaja ini tumbuh menjadi orang yang tertutup dan pendiam. Ia jarang berkumpul dengan orang-orang.

Ia bermimpi untuk menjadi seseorang yang sangat kuat, sehingga tidak seorangpun yang bisa menjahatinya lagi. Saat melihat pria-pria kekar yang kuat, tumbuh rasa kagum dalam dirinya.

Berawal dari rasa kagum itulah, akhirnya ia pun menjadikan beberapa pria kekar sebagai idola. Fantasinya selalu saja tentang pria-pria kuat tersebut.

Hingga ia tumbuh menjadi seseorang yang terus bermimpi bisa menjadi pria kuat, seperti pria-pria yang dikaguminya. Namun karena ia seorang pendiam dan jarang berkumpul dengan orang-orang ia hanya mampu mewujudkan semua itu dalam dunia khayalnya.

Tapi justru rasa kagumnya kian berkembang, sehingga ia merasa sangat butuh pria kuat tersebut untuk melindunginya. Rasa kagum itulah yang akhirnya membuat ia menjadi menyukai dan ingin memiliki pria-pria kuat itu.

Orientasi seks-nya pun akhirnya menjadi menyimpang.

******

Demikian itulah 7 faktor penyebab dan alasan mengapa seorang pria bisa menjadi gay atau homo.

Sekali lagi, ini bukanlah sesuatu yang mutlak. Ini hanya beberapa penyebab dari sekian banyak penyebab-penyebab lainnya.

Kira-kira teman-teman punya penyebab lainnya?

Silahkan berbagi di kolom komentar ya...

Demikian, terima kasih dan semoga bermanfaat.

Salam Cerita kehidupan plus!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita gay : Sang duda tetangga baruku yang kekar

 Namanya mas Dodi, ia tetangga baruku. Baru beberapa bulan yang lalu ia pindah kesini. Saya sering bertemu mas Dodi, terutama saat belanja sayur-sayuran di pagi hari. Mas Dodi cukup menyita perhatianku. Wajahnya tidak terlalu tampan, namun tubuhnya padat berisi. Bukan gendut tapi lebih berotot. Kami sering belanja sayuran bersama, tentu saja dengan beberapa orang ibu-ibu di kompleks tersebut. Para ibu-ibu tersebut serring kepo terhadap mas Dodi. Mas Dodi selalu menjawab setiap pertanyaan dari ibu-ibu tersebut, dengan sekedarnya. Saya dan mas Dodi sudah sering ngobrol. Dari mas Dodi akhirnya saya tahu, kalau ia seorang duda. Punya dua anak. Anak pertamanya seorang perempuan, sudah berusia 10 tahun lebih. Anak keduanya seorang laki-laki, baru berumur sekitar 6 tahun. Istri mas Dodi meninggal sekitar setahun yang lalu. Mas Dodi sebenarnya pindah kesini, hanya untuk mencoba melupakan segala kenangannya dengan sang istri. "jika saya terus tinggal di rumah kami yang lama, rasanya terla

Adik Iparku ternyata seorang gay (Part 1)

Aku sudah menikah. Sudah punya anak perempuan, berumur 3 tahun. Usia ku sendiri sudah hampir 31 tahun. Pernikahan ku baik-baik saja, bahkan cukup bahagia. Meski kami masih tinggal satu atap dengan mertua. Karena aku sendiri belum memiliki rumah. Lagi pula, rumah mertua ku cukup besar. Aku tinggal dengan istri, anak dan kedua mertua ku, serta adik ipar laki-laki yang baru berusia 21 tahun.   Aku bekerja di sebuah perusahaan kecil di kota ini, sebagai seorang karyawan swasta. Gaji ku lumayanlah, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami. Mertua ku sendiri seorang pedagang yang cukup sukses. Dan istri ku tidak ku perbolehkan bekerja. Cukuplah ia menjaga anak dan mengurus segala keperluan keluarga. Aku seorang laki-laki normal. Aku pernah dengar tentang gay, melalui media-media sosial. Tapi tak pernah terpikir oleh ku, kalau aku akan mengalaminya sendiri. Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa merasakan kenikmatan dengan laki-laki juga? Aku bertanya-tanya sendiri mendengar ka

Cerita gay : Nasib cinta seorang kuli bangunan

Namaku Ken (sebut saja begitu). Sekarang usiaku sudah hampir 30 tahun. Aku akan bercerita tentang pengalamanku, menjalin hubungan dengan sesama jenis. Kisah ini terjadi beberapa tahun silam. Saat itu aku masih berusia 24 tahun. Aku bekerja sebagai kuli bangunan, bahkan hingga sekarang. Aku kerja ikut mang Rohim, sudah bertahun-tahun. Sudah bertahun-tahun juga, aku meninggalkan kampung halamanku. Orangtuaku hanyalah petani biasa di kampung. Kehidupan kami memang terbilang cukup miskin. Karena itu, aku hanya bisa sekolah hingga SMP. Setelah lulus dari SMP, aku mulai bekerja serabutan di kampung. Hingga akhirnya aku bertemu dengan mang Rohim, seorang laki-laki paroh baya, yang sudah sangat berpengalaman di bidang pertukangan. Aku ikut mang Rohim merantua ke kota dan ikut bekerja dengannya sebagai kuli bangunan. Sebagai seseorang yang memiliki kehidupan ekonomi yang pas-pasan, aku memang belumm pernah pacaran, sampai saat itu. Apa lagi sejak aku ikut mang Rohim bekerja. Tempat kerja kami y

Iklan google