Langsung ke konten utama

Postingan

Adsense

Kisah nyata : Aku pacaran dengan suami orang

Bang Jhon mengecup keningku lembut. Aku menyukai kecupan itu. Kecupan yang penuh perasaan. Kecupan yang membuatku selalu merindukannya. Bang Jhon selalu melakukan hal itu, setiap kali ia akan pulang. Dan aku dengan sangat berat hati harus melepaskan ia pulang. Bang Jhon tidak tampan, tidak juga atletis. Tubuhnya kurus, tapi berotot. Terlihat sedikit kekar. Aku menyukainya, dengan segala kelembutannya. Kami sudah hampir setahun berhubungan. Kami saling menyayangi. Meski sebenarnya bang Jhon sudah menikah dan sudah mempunyai dua orang anak. Tapi bang Jhon selalu punya waktu untukku. Hampir setiap malam ia berkunjung ke rumahku, walau tak pernah sampai menginap. Aku masih ingat waktu pertama kali kami bertemu. Kala itu, aku sedang duduk sendirian di teras depan rumahku. Hujan turun sangat lebat sore itu. Aku hanya termenung menatapi setiap titik rintik hujan yang jatuh membasahi bumi. Pikiranku menerawang jauh. Rumah ini aku beli atas hasil jerih payahku bekerja sebagai karyawan di sebuah

Kisah Nyata : Aku dan abang sopir truck...

Seminggu aku hanya mengurung diri di kamar. Hatiku benar-benar hancur. Hidupku kacau. Sekarang aku bahkan tidak punya apa-apa. Aku juga tidak punya semangat dan harapan. Semuanya benar-benar berantakan. Tak kusangka pernikahanku akan berakhir dengan setragis ini. Berkali-kali kutatap surat yang ditinggalkan Dewi. Rasa rindu menyeruak di dadaku. Aku rindu anakku, aku rindu istriku, aku rindu suasana bahagia dirumah sederhana ini. Air mataku menetes lagi, entah sudah berapa kali aku menangis dalam seminggu ini. Hatiku perih. Aku merasa lemah, tak berdaya untuk mempertahankan rumah tangga kami. Suara ketukan terdengar sangat keras dipintu, aku bergegas berdiri. Aku tahu itu buk Ros, sudah seminggu, dia pasti ingin menagih. Wajah garang buk Ros menatapku. Aku hanya terdiam. "sudah seminggu. Jika kamu belum punya uang juga, kamu boleh kemasi barang-barangmu dan silahkan pergi dari sini." Suara buk Ros, lantang. Beberapa tetangga nongol keluar. Aku masuk ke dalam, tid

Adik iparku ternyata seorang gay (Part 2)

Hari-hari berlalu seperti biasa, atau setidaknya kami berusaha melalui hari-hari seperti biasa. Karena sejujurnya, semenjak kejadian malam itu, ada rasa yang berbeda ku rasakan apa lagi jika harus beradu pandangan dengan Rafif. Rafif memang bisa berlagak tidak terjadi apa-apa, tapi aku yakin jauh di dasar hatinya, ia juga merasakan perbedaan tersebut. Aku sekarang jadi sering memikirkan Rafif. Entah mengapa kejadian malam itu selalu melintas di benak ku, setiap kali aku berusaha memejamkan mata ku.     Setelah beberapa minggu berlalu, akhirnya kesempatan untuk kami hanya tinggal berdua di rumah datang lagi. Waktu itu hari minggu pagi. Istri, anak dan kedua mertua ku pergi ke pasar berbelanja. Pagi itu aku merasa kurang enak badan, jadi aku tidak bisa ikut seperti biasa. Aku hanya berbaring malas di atas tempat tidur di kamar ku. Dengan hanya memakai celana pendek. Tiba-tiba pintu kamar yang memang tidak di kunci itu terbuka. Sesosok tubuh Rafif berdiri di sana, yang kemu

Aku jatuh cinta pada orang yang salah (bagian 3 )

Kisah sebelumnya : Aku jatuh cinta pada orang yang salah (Bagian 2) Berbulan-bulan setelah kepergian ku dari kota Am, setelah aku memutuskan untuk pergi dari kehidupan Am, aku mulai terbiasa menjalani hidup tanpa Am. Sekarang aku berada di sebuah tempat yang jauh dari kota dan juga sangat jauh dari kampung halaman ku. Disini aku bekerja sebagai seorang tukang panen, di sebuah perkebunan sawit milik sebuah perusahaan besar. Seorang kenalan tanpa sengaja mengajak ku ikut bekerja dengan nya di sini. Pekerjaan yang sangat berat sebenarnya, namun bagi ku ini adalah hal biasa. Bekerja keras sudah menjadi tuntutan hidup bagi ku dan sudah menjadi sebuah kebiasaan. Apa lagi menjadi tukang panen sawit. Waktu aku di kampung dulu, aku sering ikut memanen sawit di kebun-kebun masyarakat yang membutuhkan tenagaku.       Hampir setahun aku berada di sini. Bersama beberapa orang para pekerja lainnya. Di perkebunan sawit yang sangat luas ini, memang terdapat barak-barak tempat para pekerj

Aku jatuh cinta pada orang yang salah (bagian 2)

Baca kisah sebelumnya : Aku jatuh cinta pada orang yang salah (Bagian 1) Dan disinilah aku sekarang berada. Di sebuah kota besar nan megah, penuh hiruk pikuk. Aku tinggal di sebuah rumah kost kecil dan kumuh di pinggir kota, dan bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik. Sebagai seseorang yang hanya lulusan SD, tentu saja menjadi buruh sudah jauh lebih baik untuk ku. Aku sudah terbiasa hidup susah sejak kecil, kerja keras, banting tulang. Namun selalu saja nasib tak memihak padaku. Cita-citaku, keinginanku kandas, karena aku kurang beruntung sebagai seorang Abe (nama samaran ku) di dunia ini. Tapi sebagai laki-laki dan untuk tetap bertahan hidup, tentu saja aku harus kuat menghadapi kegagalan demi kegagalan yang aku alami. Namun sekarang aku hampir tak yakin pada diriku sendiri, kalau aku masih mampu meraih sedikit saja dari semua keinginanku.     Di kota ini, aku melihat semua perkembangan dunia yang kian canggih dan modern. Segala teknologi semakin berkembang dan maju

Iklan google