Langsung ke konten utama

Postingan

Adsense

Dokter ganteng si pencuri hati (part 5)

'siapkah aku tuk jatuh cinta lagi?' selirik lagu dinyanyikan Raka dengan nada sumbangnya, seperti sengaja menyindirku. Ketika suatu malam, ia datang lagi ke rumahku. Aku memang belum punya keberanian untuk berterus terang tentang dokter Adi padanya. Aku tidak tega merusak kebahagiaannya denganku. Tapi bayangan dokter Adi selalu melintas di benakku, setiap kali aku bersama Raka. "bang Randi sebenarnya bahagia gak, sih, menjalani ini semua denganku?" tanya Raka selanjutnya. Aku menatap Raka penuh perasaan. Aku benar-benar ingin tahu, perasaanku yang sebenarnya pada Raka. Tapi aku tidak pernah bisa menemukan jawabannya. Aku nyaman, saat bersamanya. Kadang merasa rindu juga, bila tak bertem dengannya. Tapi, aku merasa itu bukan cinta. Itu hanya rasa nyaman, yang terjadi, karena Raka hadir pada saat yang tepat. Namun sekarang, kehadirannya justru membuatku jadi serba salah. "jika kamu sudah ada yang lain. Aku gak apa-apa kok, Ran. Selama hal itu bisa membuat kamu ba

Dokter ganteng si pencuri hati (part 4)

Kejadian malam itu, ternyata tidak merubah kedekatanku dengan Farel. Kami masih sering bertemu. Meski tentu saja, Farel jadi sedikit berhati-hati dan menjaga jarak. Sementara hubunganku dengan dokter Adi sudah di ujung tanduk. Apa lagi semenjak aku mendapat kabar, kalau anak keduanya sudah lahir. Jarak diantara kami jadi semakin terbentang sangat luas. Sepertinya dokter Adi sudah menganggapku tidak lagi ada. Ia mungkin sudah mulai merasa bahagia hidup bersama keluarga kecilnya. Aku kecewa sih, sebenarnya. Biar bagaimanapun, hubungan kami sudah berjalan bertahun-tahun. Sudah terlalu banyak kenangan diantara kami. Sudah terlalu banyak yang kami lewati bersama. Tapi aku mencoba mengikhlaskannya. Aku tak ingin menyiksa diriku sendiri, dengan tetap mengingatnya. Apa lagi saat ini, Farel mampu memenuhi setiap rongga hatiku. Hatiku mungkin telah berkhianat, tapi setidaknya dengan begitu, aku jadi tidak terlalu sakit karena harus kehilangan dokter Adi. Meski aku tidak mendengar langsu

Dokter ganteng si Pencuri hati (part 3)

Berbulan-bulan aku tinggal seatap dengan dokter Adi, kekasih hatiku itu. Berbulan-bulan juga dokter Adi selalu rajin menyelinap ke kamarku, bahkan hampir setiap malam. Kami mendaki bersama, meraih keindahan cinta. Menyatu dalam sebuah rasa, yang tak terkira. Meski, jujur saja, aku selalu merasa was-was, setiap kali dokter Adi masuk ke kamarku. Aku takut istri dokter Adi dan juga para pembantu di rumah itu, mencurigai hubungan kami. Tapi sepertinya dokter Adi tidak begitu mempedulikan semua itu. Ia tetap saja, berusaha untuk melakukan pendakian bersamaku. Hingga berbulan-bulan, akhirnya aku benar-benar merasa tidak nyaman. "aku ingin pindah, mas..." ucapku suatu hari pada dokter Adi, saat kami bertemu di sebuah kafe. "kenapa?" tanya dokter ganteng itu, "kamu sudah gak cinta lagi sama saya?" lanjutnya. "bukan itu, mas. Tapi aku mulai merasa gak nyaman. Aku takut, hubungan kita akan diketahui oleh orang rumah.." jelasku ringan. "kamu mau pind

Dokter ganteng si pencuri hati (part 2)

Hari-hari selanjutnya, aku dan dokter Adi semakin sering melakukannya. Kami melakukannya bukan saja di kamarku, tapi juga, dokter Adi sering mengajakku ke kota dan menginap di hotel dan bahkan pernah juga di rumahnya. Aku semakin tergila-gila pada dokter ganteng itu. Aku semakin enggan untuk berpisah darinya. Sehari saja aku tidak melihatnya, aku merasa begitu merindukannya. Dokter Adi sudah menjadi bagian penting dalam hidupku. Hari-hariku terasa begitu sempurna saat bersamanya. Aku berusaha menjadi pasangan yang sempurna untuk dokter Adi. Aku berusaha untuk selalu memenuhi setiap keinginannya. Aku berusaha memberikannya pelayanan yang terbaik. "kamu luar biasa, Randi. Aku semakin menyayangimu. Kamu tahu, bagaimana caranya membuat aku terbuai dengan cintamu yang indah.." ucap dokter Adi suatu malam padaku. Saat kami bertemu kembali untuk kesekian kalinya di sebuah hotel mewah. Aku hanya tersenyum mendengar penuturan dokter Adi barusan. Bagiku semua yang aku lakuk

Dokter ganteng si pencuri hati (part 1)

Saya tinggal di sebuah daerah, yang boleh dibilang cukup ramai. Karena memang berada di pinggiran sebuah kota besar. Di daerah tempat saya tinggal ini, terdapatlah sebuah rumah sakit. Rumah sakit itu, sebuah rumah sakit swasta, yang tidak terlalu besar, namun cukup ramai di kunjungi. Rumah sakit ini, kita sebut saja namanya rumah sakit amanah. Di rumah sakit ini terdapat beberapa orang dokter dan juga perawat.     Saya tinggal di samping rumah sakit amanah, sudah sejak lama, bahkan sebelum rumah sakit amanah berdiri. Sejak rumah sakit amanah berdiri, ibu saya sengaja membuka kantin di sana. Saya, sebut saja nama saya, Randi, adalah seorang yatim. Ayah saya meninggal, saat saya masih berusia 15 tahun. Saya anak tunggal dan ibu saya sudah tidak pernah menikah lagi, sejak saat ayah saya meninggal. Dia berusaha membesarkan saya dan membiayai sekolah saya sendiri. Sejak buka kantin, kehidupan kami mulai membaik, setidaknya kami selalu punya pemasukan setiap hari. Saya sebelum berangkat k

Iklan google