Langsung ke konten utama

Postingan

Adsense

Kisah seorang sopir taksi, pernah di bayar pake pisang jumbo

Namaku Alunk (bukan nama sebenarnya). Dan aku adalah seorang sopir taksi. Aku menjadi seorang sopir taksi sudah sangat lama, sudah hampir sepuluh tahun. Aku sudah menikah dan sudah punya dua orang anak saat ini. Anak pertama ku laki-laki, sudah berusia 12 tahun, dan anak kedua ku berusia 8 tahun. Pernikahan ku baik-baik saja, meski secara ekonomi kehidupan kami sangat pas-pasan. Karena pendapatan ku sebagai seorang sopir taksi, tidaklah selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Apa lagi istri ku juga tidak bekerja, dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Dulu awal-awal aku menjadi sopir taksi, sebenarnya penghasilan ku lumayan banyak. Hingga aku berani untuk membeli rumah secara kredit, namun sejak adanya transportasi online yang sedang marak saat ini, pendapatan ku mulai berkurang. Namun hal itu tidaklah mengurangi semangat ku untuk tetap bekerja. Karena aku percaya, setiap usaha pasti akan membuahkan hasil. Hari-hari pun terus berlalu, dan aku tetap menjalankan pekerjaan ku

Cowok gagah tukang cuci motor langganan ku

Namanya Krisna. Dia adalah seorang pekerja di tempat cucian motor langganan ku. Aku mengenal Krisna sudah sejak lama, mungkin sekitar setahun yang lalu. Setidaknya sejak ia mulai bekerja di tempat cucian motor tersebut. Tempat cucian motor itu memang sudah menjadi langganan ku sejak lama. Hampir setiap minggu aku selalu mencuci motor ku di sana. Krisna sebenarnya masih cukup muda, sekitar 20 tahun usianya. Namun karena ia berasal dari keluarga kurang mampu, ia tidak lagi bersekolah, sejak ia lulus SMP. Lulus SMP, Krisna sudah mulai kerja serabutan. Mulai dari kenek angkot sampai jadi buruh bangunan. Terakhir Krisna pun bekerja menjadi buruh cucian motor di tempat langganan ku tersebut. Sejak saat itulah aku mulai mengenal Krisna. Rasa kagum ku pun mulai tumbuh sejak pertama kali melihatnya. Krisna memang berwajah tampan, dan postur tubuhnya pun cukup atletis. Apa lagi sejak remaja ia sudah terbiasa kerja keras. Hal itu secara tak langsung telah membentuk tubuhnya menjadi terlihat kekar

Adik Iparku ternyata seorang gay (Part 1)

Aku sudah menikah. Sudah punya anak perempuan, berumur 3 tahun. Usia ku sendiri sudah hampir 31 tahun. Pernikahan ku baik-baik saja, bahkan cukup bahagia. Meski kami masih tinggal satu atap dengan mertua. Karena aku sendiri belum memiliki rumah. Lagi pula, rumah mertua ku cukup besar. Aku tinggal dengan istri, anak dan kedua mertua ku, serta adik ipar laki-laki yang baru berusia 21 tahun.   Aku bekerja di sebuah perusahaan kecil di kota ini, sebagai seorang karyawan swasta. Gaji ku lumayanlah, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami. Mertua ku sendiri seorang pedagang yang cukup sukses. Dan istri ku tidak ku perbolehkan bekerja. Cukuplah ia menjaga anak dan mengurus segala keperluan keluarga. Aku seorang laki-laki normal. Aku pernah dengar tentang gay, melalui media-media sosial. Tapi tak pernah terpikir oleh ku, kalau aku akan mengalaminya sendiri. Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa merasakan kenikmatan dengan laki-laki juga? Aku bertanya-tanya sendiri mendengar ka

Pacarku suami orang (part 2)

Panggil aku Def. Dan aku adalah pacarnya bang Jhon. Sudah tiga tahun kami menjalin hubungan asmara. Hubungan yang sangat istimewa bagiku. Meski aku harus berbagi dengan istri dan juga anak-anaknya. Namun bang Jhon tak pernah membuat aku kecewa. Dia selalu ada kapanpun aku membutuhkannya. Aku sangat bahagia dengan semua itu. Cinta kami terlalu indah. Cinta kami terasa begitu sempurna  Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, untuk mempertahankan sebuah hubungan. Apa lagi hubungan terlarang seperti hubungan kami. Bukan saja karena bang Jhon sudah punya istri dan anak, tapi juga karena kami sama-sama lelaki. Tapi begitulah cinta, ia datang tanpa diundang. Ia tumbuh tanpa bisa memilih kepada siapa ia harus jatuh. Dan aku merasa beruntung, bisa bertemu dengan bang Jhon. Aku merasa beruntung, karena cintaku berbalas. Tiga tahun hubungan kami, tanpa ada kendala yang berarti. Namun sekarang, seakan batu sandungan itu mulai berdatangan. Berawal dari keinginan kedua orangtuaku, untuk segera melih

Adik tiriku (bukan) kekasihku [part 2]

Fikri Semenjak mengenal dan dekat dengan Bayu, adik tiriku itu, sekarang beberapa kebiasaanku berubah. Aku yang dulunya tidak begitu suka membaca, sekarang jadi sering menghabiskan waktu dengan membaca, terutama membaca hasil karya Bayu. Aku yang dulunya sangat jarang berolahraga, sekarang bahkan aku jadi ikut-ikutan suka fitness bersama Bayu. Dan aku menyukai semua aktivitas baruku itu. Aku memang baru mulai nge-gym, jadi postur tubuhku belum benar-benar terbentuk. "kamu baru nge-gym sebulan, Fik. Tapi hasilnya udah lumayan, loh..." ujar Bayu suatu hari di tempat gym langganan kami. Aku hanya tersenyum mendengar kalimat Bayu barusan. Sejujurnya hatiku memang terasa tersanjung mendengarnya. Tapi aku tetap berusaha bersikap biasa saja. Biar bagaimana pun Bayu belum saatnya tahu, tentang perasaanku padanya. Aku masih belum mau merusak kedekatan kami saat ini. Setahun lebih kami bersama, rasanya semua itu sangat indah bagiku. Bayu bukan hanya sekedar adik tiri bagiku sekarang, d

Iklan google