Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Adsense

Santri tampan idola hati part 3

Aku dan Faroz memang sudah seperti saudara. Kami sudah sangat dekat. Aku bahkan sudah teramat sering menginap di kost Faroz. Awalnya ku pikir, dengan menjadi begitu dekat sama Faroz, akan bisa mengubah perasaanku padanya. Setidaknya, menjadi sahabat dekatnya harusnya sudah bisa membuat aku bahagia. Aku memang bahagia. Tapi tidak pernah ada kata cukup dalam hidup ini. Rasanya belum cukup, kalau hanya sekedar menjadi sahabatnya. Dan lagi pula aku juga penasaran, seperti apa perasaan Faroz padaku sebenarnya. Mungkinkah dia juga merasakan hal yang sama? Mengingat sudah begitu dekatnya kami. Dan sudah begitu banyak pengorbanan ku untuknya. Karena itulah, akhirnya aku memberanikan diri untuk jujur pada Faroz, tentang perasaan ku padanya. "aku ingin ngomong sesuatu sama kamu, Faroz.." ucapku pada suatu malam, saat untuk kesekian kalinya aku menginap di kost Faroz. "tumben, bang Abe mau ngomong sesuatu pake izin segala. Biasanya langsung nyerocos aja.." balas Faroz, dengan

Santri tampan idola hati bagian 2

Beberapa bulan berlalu, semenjak kepergian Faroz. Semenjak kami berpisah subuh itu. Tidak ada kabar apa pun tentang Faroz. Apa lagi aku memang tidak punya kontaknya. Mungkin saja, Faroz sudah melupakan ku. Tapi tidak mudah bagiku untuk melupakannya begitu saja. Aku masih selalu memikirkannya. Aku masih selalu merindukannya. Merindukan suaranya yang merdu, senyumnya yang tulus dan tutur sapanya yang sopan dan lembut. Aku merindukannya setiap saat. Bahkan hampir di setiap do'a ku, aku selalu menyebut namanya. Aku selalu mendo'akan yang terbaik untuknya. Dan aku masih selalu berharap, suatu saat kelak kami bisa bertemu lagi. Dan untuk mewujudkan harapan ku itu, juga untuk menepati janji ku pada Faroz, akhirnya aku memutuskan untuk mengunjungi nya di pesantren tempat ia bersekolah. Namun ternyata, mengunjungi Faroz di pesantren nya bukanlah hal yang mudah. Karena mereka sudah punya jadwal untuk setiap orangtua yang ingin berkunjung. Tapi aku tidak menyerah begitu aja. Meski aku dat

Santri tampan idola hati

Namanya Muhammad Farhan Rozi, tapi saya biasa memanggilnya Faroz, singkatan dari Farhan Rozi. Entah mengapa saya suka memanggilnya Faroz, dan sepertinya ia juga suka di panggil begitu. Bahkan teman-temannya ikut memanggilnya Faroz. Tidak bisa saya pungkiri, jika Faroz memang memiliki pesona yang amat indah. Bukan  saja karena wajahnya yang tampan, atau postur tubuhnya yang ideal, tapi juga karena ia memiliki suara yang indah, merdu, sangat enak di dengar, terutama saat ia melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, atau saat ia mengumandangkan suara adzan, bahkan ketika ia menjadi imam sholat. Selain itu, ia juga termasuk anak yang sangat sopan, ramah, baik dan sangat bijak. Aku menyukainya dengan segala kelebihannya itu. Aku menilainya sebagai sosok yang sempurna. Indah. Mungkin salah satu bait lirik lagu Komang, cukup untuk mewakili keindahannya. Suara merdunya, akan membuat orang-orang berhenti sejenak untuk menikmati keindahannya. Faro memang masih sangat muda, mungkin masih 16 atau 17 ta

Iklan google