Langsung ke konten utama

Adsense

Mengenal istilah "TOP", "BOT", dan "VERS" dalam dunia gay

Dalam dunia gay ada istilah Top, Bot dan Vers, yang hanya para kaum gay lah yang paham dan mengerti. Untuk itu lah kali ini saya coba membahas istilah tersebut, berdasarkan sudut pandang, pengalaman dan pendapat saya sendiri. Jika ada yang kurang bisa di tambah ya gays..



Hitz Banget di Instagram, 10 Pria Bertubuh Atletis Ini Bikin Cewek ...

Istilah yang pertama yaitu “TOP”
TOP adalah istilah untuk kaum gay, yang memposisikan dirinya sebagai “laki-laki”. Artinya, kaum Top dalam berhubungan badan dengan kaum gay lainnya, adalah berperan sebagai si laki-laki. Untuk lebih jelasnya, Para Top ini adalah yang suka “nusuk” tapi tak suka “ditusuk”.
Para Top ini, biasanya terlihat lebih jantan, kekar dan berotot. Dalam kehidupan sehari-hari para Top akan terlihat sangat normal seperti kebanyakan pria-pria lainnya.
Para Top akan mencari pasangan gay-nya yang Bot atau pun Vers.

Istilah kedua “BOT atau BOTTOM”
BOT adalah istilah untuk para kaum gay, yang memposisikan dirinya sebagai “perempuan”. Artinya, para Bot dalam berhubungan badan dengan kaum gay lainnya, adalah berperan sebagai si Perempuan. Atau lebih jelasnya, Para Bot lebih suka “ditusuk” dan tidak suka “nusuk”.
Para Bot biasanya lebih mudah diketahui, karena kebanyakan para Bot pada umumnya lebih feminim dan melambai. Meski ada beberapa Bot yang tetap terlihat jantan, namun kebanyakan para Bot memang sedikit kemayu.
Dan para Bot ini akan mencari pasangan gay-nya yang Top atau Vers.

Selanjutnya ada istilah “Versatile” atau lebih dikenal “Vers”
Adalah posisi yang memiliki peran ganda. Para Vers bisa memerankan kedua posisi lainnya (Top atau Bot). Vers akan berperan sesuai dengan pasangannya. Jika pasangannya Top, maka ia akan berperan menjadi Bot. Begitu juga sebaliknya, jika pasangannya Bot, maka ia bisa diandalkan menjadi Top. Artinya lagi, dalam berhubungan badan dengan kaun gay lainnya, Vers suka “nusuk” dan juga suka “ditusuk”.
Versa tau Versatile ini terbagi menjadi dua jenis, yakni :
Vers Top dan Vers Bot.
Vers Top ialah para Vers yang lebih suka menjadi Top dan lebih suka “nusuk”, namun pada kondisi tertentu Vers Top juga bisa menjadi Bot. Namun biasanya, Vers Top lebih sering menjadi Top. Dan lebih suka mencari pasangannya yang berperan sebagai Bot.
Vers Bot adalah kebalikan dari Vers Top. Vers Bot lebih sering dan lebih suka berperan sebagai Bot. Namun pada saat-saat tertentu, ia juga bisa diandalkan untuk menjadi Top. Dan biasanya Vers Bot lebih menyukai dan mencari pasangannya yang berperan sebagai Top.

Road To L-MEN OF THE YEAR 2014

Dari ketiga istilah diatas, sebenarnya yang paling diuntungkan ialah para Vers, karena bisa merasakan dua hal yang berbeda.
Dan dari ketiga jenis kaum gay tersebut, berdasarkan pengalaman saya pribadi, terutama di Indonesia, sebenarnya kebanyakan kaum gay lebih banyak yang berperan sebagai Bot. Karena para Bot lebih mudah ditemui. Sedangkan para Top agak jarang dan sedikit susah dijumpai.
Sementara Vers sendiri sangat sulit diketahui, karena perannya sendiri yang ganda, dan memang sedikit susah ditebak.

Itulah pengertian dari istilah Top, Bot dan Vers dalam dunia gay. Semoga penjabaran sederhana ini, bisa bermamfaat untuk menambah pengetahuan kita tentang dunia gay. Terutama bagi mereka yang baru masuk dan mengenal dunia gay.
Terima kasih dan jangan lupa bagikan yaaa...
Biar lebih banyak yang tahu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita gay : Sang duda tetangga baruku yang kekar

 Namanya mas Dodi, ia tetangga baruku. Baru beberapa bulan yang lalu ia pindah kesini. Saya sering bertemu mas Dodi, terutama saat belanja sayur-sayuran di pagi hari. Mas Dodi cukup menyita perhatianku. Wajahnya tidak terlalu tampan, namun tubuhnya padat berisi. Bukan gendut tapi lebih berotot. Kami sering belanja sayuran bersama, tentu saja dengan beberapa orang ibu-ibu di kompleks tersebut. Para ibu-ibu tersebut serring kepo terhadap mas Dodi. Mas Dodi selalu menjawab setiap pertanyaan dari ibu-ibu tersebut, dengan sekedarnya. Saya dan mas Dodi sudah sering ngobrol. Dari mas Dodi akhirnya saya tahu, kalau ia seorang duda. Punya dua anak. Anak pertamanya seorang perempuan, sudah berusia 10 tahun lebih. Anak keduanya seorang laki-laki, baru berumur sekitar 6 tahun. Istri mas Dodi meninggal sekitar setahun yang lalu. Mas Dodi sebenarnya pindah kesini, hanya untuk mencoba melupakan segala kenangannya dengan sang istri. "jika saya terus tinggal di rumah kami yang lama, rasanya terla

Adik Iparku ternyata seorang gay (Part 1)

Aku sudah menikah. Sudah punya anak perempuan, berumur 3 tahun. Usia ku sendiri sudah hampir 31 tahun. Pernikahan ku baik-baik saja, bahkan cukup bahagia. Meski kami masih tinggal satu atap dengan mertua. Karena aku sendiri belum memiliki rumah. Lagi pula, rumah mertua ku cukup besar. Aku tinggal dengan istri, anak dan kedua mertua ku, serta adik ipar laki-laki yang baru berusia 21 tahun.   Aku bekerja di sebuah perusahaan kecil di kota ini, sebagai seorang karyawan swasta. Gaji ku lumayanlah, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami. Mertua ku sendiri seorang pedagang yang cukup sukses. Dan istri ku tidak ku perbolehkan bekerja. Cukuplah ia menjaga anak dan mengurus segala keperluan keluarga. Aku seorang laki-laki normal. Aku pernah dengar tentang gay, melalui media-media sosial. Tapi tak pernah terpikir oleh ku, kalau aku akan mengalaminya sendiri. Bagaimana mungkin seorang laki-laki bisa merasakan kenikmatan dengan laki-laki juga? Aku bertanya-tanya sendiri mendengar ka

Cerita gay : Nasib cinta seorang kuli bangunan

Namaku Ken (sebut saja begitu). Sekarang usiaku sudah hampir 30 tahun. Aku akan bercerita tentang pengalamanku, menjalin hubungan dengan sesama jenis. Kisah ini terjadi beberapa tahun silam. Saat itu aku masih berusia 24 tahun. Aku bekerja sebagai kuli bangunan, bahkan hingga sekarang. Aku kerja ikut mang Rohim, sudah bertahun-tahun. Sudah bertahun-tahun juga, aku meninggalkan kampung halamanku. Orangtuaku hanyalah petani biasa di kampung. Kehidupan kami memang terbilang cukup miskin. Karena itu, aku hanya bisa sekolah hingga SMP. Setelah lulus dari SMP, aku mulai bekerja serabutan di kampung. Hingga akhirnya aku bertemu dengan mang Rohim, seorang laki-laki paroh baya, yang sudah sangat berpengalaman di bidang pertukangan. Aku ikut mang Rohim merantua ke kota dan ikut bekerja dengannya sebagai kuli bangunan. Sebagai seseorang yang memiliki kehidupan ekonomi yang pas-pasan, aku memang belumm pernah pacaran, sampai saat itu. Apa lagi sejak aku ikut mang Rohim bekerja. Tempat kerja kami y

Iklan google