Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Adsense

Semalam di kota Padang

"maaf, Fer. Aku gak bisa datang.." Suara berat mas Anton terdengar melalui ponsel ku. "kenapa?" tanya ku setengah marah. "anak ku sakit, Fer. Aku gak mungkin meninggalkan ia berdua saja bersama ibunya di rumah." jelas mas Anton, terdengar sedikit lemah. "tapi mas Anton udah janji bakal menyusul saya kesini. Saya udah ambil hotel loh, mas.." ucapku dengan nada sedih. "iya... saya tahu, tapi saya benar-benar minta maaf, Fer. Saya gak bisa datang kali ini.." balas mas Anton, "maafkan saya, ya. Saya harap kamu bisa mengerti keadaan saya saat ini.." lanjutnya setengah menghiba. Tanpa berkata apa-apa lagi, aku langsung menutup ponsel ku. Aku benar-benar kecewa. Ini bukan pertama kalinya mas Anton membatalkan janjinya dengan ku. Sejak ia menikah, dan sejak anak pertamanya lahir, mas Anton memang semakin sulit ditemui. Selalu saja dia punya alasan untuk menghindari ku. Padahal dulu sebelum menikah dia berjanji akan selalu meluangkan w

Cinta karena cinta

"untuk apa lagi kamu datang?" tanya ku sedikit kasar, seakan mencoba meluahkan kekesalan ku pada Arif. "aku akan tetap datang, Bas. Sampai kamu mau memaafkan ku.." balas Arif dengan suara lembut. "tidak ada lagi maaf untuk mu, Rif." ucapku tegas, "bagiku semua sudah berakhir.." lanjutku. "tapi kamu sendiri kan tahu, Bas." Arif membalas, "aku melakukan semua itu, hanya karena terpaksa." lanjutnya pelan. "apa pun alasannya, aku sudah tidak peduli, lebih baik kamu pulang, Rif. Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi." ujarku merasa perih. Aku dan Arif memang sudah pacaran hampir dua tahun. Selama dua tahun tersebut, hubungan kami baik-baik saja. Kami saling menyayangi, saling mencintai. Arif juga orang yang baik, lembut dan penuh kasih sayang. Dia juga selalu setia padaku. Tapi... "aku akan menikah, Bas." begitu ucap Arif, sekitar sebulan yang lalu. Aku menatap Arif penuh tanya. Hatiku tiba-tiba terasa pe

Iklan google