Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Adsense

Semua karena ayah tiriku...

Aku seorang yatim. Ayahku meninggal pada saat aku masih berusia 10 tahun, karena mengalami kecelakaan kerja. Ayahku bekerja sebagai seorang buruh pabrik. Saat itu, aku belum merasa kehilangan. Aku hanya menganggap kepergian ayah, hanyalah sesuatu yang biasa. Namun beriring bertambahnya usiaku, perlahan rasa kehilangan itu mulai menyelinap. Apa lagi melihat ibuku, yang harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup kami, dan juga untuk membiayai sekolahku. Ibuku seorang penjahit biasa, yang penghasilannya hanya pas-pasan. Terkadang ibu harus berhutang di warung, hanya untuk agar kami dapat makan. Ditambah lagi sampai saat itu, kami masih tinggal di rumah kontrakan. Kadang yang punya kontrakan sering datang, untuk menagih, karena ibu yang selalu terlambat membayar. Aku merasa kasihan melihat ibu. Namun pada usiaku yang masih remaja saat itu, aku tak bisa berbuat banyak. Pernah pada suatu ketika, aku menyarankan ibu untuk menikah lagi, namun ibu spontan menolak. "Ibu akan meni

Romantisme dua sahabat

RINO Aku punya seorang teman. Lebih tepatnya, sih, sahabat. Aku biasa memanggilnya Ben. Aku dan Ben sudah berteman sejak awal-awal kami masuk SMA. Sekarang kamu sudah kuliah semester empat. Kami kuliah di kampus dan fakultas yang sama. Ben orangnya baik, perhatian dan juga kami punya hobi yang sama. Makanan favorit kami juga sama. Kami memang punya banyak kesamaan. Mungkin karena itu juga, kami menjadi sangat akrab. Ben selalu ada kapanpun aku membutuhkannya. Dia rela meluangkan waktunya berhari-hari, hanya untuk menemaniku dan juga menghiburku dikala aku sedang galau. Aku memang sering galau, terutama soal cewek. Aku sudah teramat sering dikhianati dan diselingkuhi cewek. Dan Ben selalu ada untuk menghiburku. Selain baik, Ben juga punya tampang yang lumayan, loh. Badannya juga bagus. Atletis. Namun yang selalu menjadi tanda tanya bagiku, aku belum pernah mendengar atau pun melihat Ben pacaran. Padahal Ben orangnya sangat menarik dan banyak juga cewek yang suka sama dia. Tapi Ben meman

penjual gorengan

Aku duduk di ruang tunggu rumah sakit yang mulai sepi, sambil terus berpikir apa yang harus aku lakukan saat ini. Sampai sebuah suara mengagetkanku, "siapa yang sakit?" suara itu terdengar berat di telingaku. Aku menoleh kearah suara tersebut, seorang laki-laki tua tersenyum tipis menatapku. Laki-laki itu kuperkirakan sudah berusia kurang lebih hampir 50 tahun. Aku membalas senyum lelaki itu, sambil beruca, "Ibuku..." suaraku pelan. "oh..." balas laki-laki itu, "sakit apa?" lanjutnya bertanya lagi. Aku pun dengan sedikit berat menceritakan tentang penyakit Ibu. Tentu saja aku belum berani menceritakan tentang kesulitan yang sedang aku alami. "oh, ya. Saya Aryo, panggil saja om Aryo..." ucap laki-laki itu lagi, setelah kami terdiam beberapa saat. "saya Diko, om..." jawabku sambil menjabat tangan om Aryo. "kamu kuliah, kerja atau ..." "saya masih kuliah, om..." jawabku cepat. Sikap om Aryo yang cukup ramah,

Iklan google